Bendo : Alat pemotong benda besar dengan disen bilah besar dan berat sehingga memudahkan sebuah penkerjaan berat,seperti membelah bambu,menebang dahan,batang dan ranting pohon.
Bendo sangat familiar bagi masyarakat di pedesaan,hampir setiap kepala keluarga pasti memilikinnya sebagai alat yang sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari di pedesaan,selain perkakas darat bendo juga digunakan di persawahan untuk meluruskan galengan air(aliran pengairan yang di bentuk untuk mengairi sawah yang mengalir landai).
Bendo dan Golok berbeda dalam sebuah fungsi dan filosofinya?
Hal yang menarik dalam bahasa daerah penyebutan bekasi,bendo itu dempak atau memiliki diameter dan berat yang berbeda begitu pula bentuk dan fungsinya.
Jaman dahulu para jawara menggunakan bendo untuk bertani dan berkebun.jika akan mengasah ilmu beladirinya (pencak silat) atau dalam istilah bekasi maen pukul,pasti menggunakan golok,dimana golok jauh lebih ramping dan ringan saat digunakan dalam rangkaian gerakan jurus pertahanan diri.
Seseorang tidak dapat sembarangan memiliki golok karna membutuhkan sebuah keahlian khusu.sedangkan bendo bisa dimiliki semua masyarakat pedesaan karna diperankan sebagai alat yang membantu dalam kesehariannya.
Namun ada beberapa jenis bendo yang fungsinya berbeda seperti bendo pinanda atau bendo identitas seseorang dalam sebuah wilayah,biasannya di gunakan sebagai pinanda/penanda bahwa ia memiliki kedudukan yang lumayan dalam mengatur sirkulasi wilayah,baik keamana dan tata cara kehidupan bermasyarakat(penghulu kampung/tumanggung/bupati wilayah).
Bendo di bekasi memiliki disen dan penamaan yang unik,BENDO BETOK adalah jenis bendo yang memiliki kekhasan dari bentuk dan filosofinnya sebagai lambang perlawanan dan perjuangan melawan penjajahan dari bangsa asing.
Sudah sepantasnnya bendo betok bekasi di angkat dan di perkenalkan kembali dari unsur unsur kedaerahan yang mengedukasi generasi dibekasi hari ini(generasi milenial).dj